24 Februari 2013

Seratus Tokoh Paling Berpengaruh bag8

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah 
 oleh Michael H. Hart

8. JOHANN GUTENBERG 1400-1468

Johann Gutenberg
Gutenberg
Lazim Johann Gutenberg dianggap penemu mesin cetak. Apa yang sebetulnya dia lakukan adalah mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga pelbagai macam materi tulisan dapat dicetak dengan cepat dan tepat. 

Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina.
Proses serupa juga sudah dikenal orang di Eropa sebelum Gutenberg. Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak eksemplar buku tertentu. Proses ini punya satu kelemahan: karena satu set baru serta komplit dari cukilan kayu atau logam harus dibuat untuk sebuah buku, dengan sendirinya tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku.

Sering disebut orang sumbangan terpenting Gutenberg adalah penemuannya di bidang huruf cetak yang bisa bergerak. Dalam perkara ini pun hal serupa sudah diketemukan di Cina sekitar pertengahan abad ke-11 M oleh seorang bernama Pi Sheng. Huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari semacam tanah yang tidak bisa tahan lama. Sementara itu beberapa orang Cina dan Korea sudah melakukan serentetan penyempurnaan dan berhasil baik sebelum Gutenberg. Orang-orang Korea menggunakan huruf cetak metal, dan pemerintah Korea membantu sebuah pabrik peleburan untuk memproduksi huruf cetak di awal abad ke-15 M. Lepas dari semua ini, keliru juga jika menganggap Pi Sheng seorang yang punya pengaruh spesial. Pada tingkat pertama, Eropa tidak belajar huruf cetak bergerak dari Cina melainkan atas kreasinya sendiri. Kedua, mencetak dengan cara huruf cetak bergerak belum pernah digunakan secara umum di Cina sendiri sampai baru-baru ini saja tatkala prosedur percetakan modern mereka pelajari dari Barat.

Ada empat komponen esensial cara percetakan modern. Pertama, huruf cetak yang bergerak, berikut beberapa prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang mapan. Kedua, mesin cetak itu sendiri. Ketiga, tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan. Keempat, bahan semisal kertas untuk mencetaknya. Kertas telah diketemukan di Cina bertahun sebelum mesin cetak oleh Ts'ai Lun dan penggunaannya telah tersebar luas di Eropa sebelum jaman Gutenberg. Itulah unsur satu-satunya dari proses cetak Gutenberg yang sudah siap jadi. Meskipun orang lain pernah melakukan macam-macam pekerjaan terhadap tiap-tiap komponen itu, namun Gutenberg telah berhasil melakukan macam-macam penyempurnaan. Misalnya, dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti; minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.
Mesin Cetak Gutenberg
Mesin Cetak Gutenberg
Tetapi, sumbangan pikiran Gutenberg secara keseluruhan lebih besar dari siapa pun juga dalam hal penyempurnaan mesin cetak. Arti pentingnya terutama terletak pada keberhasilannya menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi suatu sistem yang efektif dan produktif. Karena itu mesin cetak, berbeda dengan penemuan-penemuan lain sebelumnya, merupakan proses produksi besar-besaran yang utama. Sepucuk bedil dengan sendirinya jauh lebih efektif ketimbang sebuah busur dan anak panah. Sebuah buku hasil cetakan tak banyak beda dengan sebuah buku hasil tulisan tangan. Kelebihan mesin cetak dengan demikian terletak pada segi produksi besar-besarannya. Apa yang telah dikembangkan oleh Gutenberg bukanlah sebesar sebuah alat atau penemuan akal, dan bukan sekadar serentetan penyempurnaan, melainkan suatu proses produksi lengkap.

Perbendaharaan biografis kita mengenai diri Gutenberg langka sekali, kita hanya tahu dia lahir di Jerman sekitar tahun 1400 M di kota Mainz. Sumbangannya terhadap seni cetak-mencetak terjadi pada pertengahan abad dan pekerjaan terbagusnya --apa yang disebut Injil Gutenberg-- dicetak di Mainz sekitar tahun 1454 M. Anehnya, nama Gutenberg tak pernah tercantum dalam buku mana pun, tidak juga dalam Injil Gutenberg, walaupun jelas dia sendiri yang cetak dengan alat penemuannya.

Gutenberg tidak pernah tampak sebagai seorang usahawan; benar-benar dia tidak punya keinginan dapat uang dari hasil penemuannya. Dia sering terlibat dengan dakwaan pengadilan yang mengakibatkan keharusan baginya membayar tebusan dalam bentuk alat-alat perlengkapannya kepada temannya bernama Johann Fust. Gutenberg wafat tahun 1468 di kota Mainz.

Satu halaman dari kitab Injil Gutenberg yang asli
Satu halaman dari kitab Injil Gutenberg yang asli
 Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia dapat mendatangkan keuntungan jika kita hubungkan dengan perkembangan di Cina dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir, kedua daerah itu hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak Eropa melesat maju dengan cepatnya, sedangkan Cina --yang masih menggunakan cetak blok-- perkembangannya agak lambat. Mungkin berlebihan jika kita bilang perkembangan percetakan satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan tingkat kemajuan, tetapi penemuan itu jelas punya arti penting yang tidak bisa disingkirkan.

Juga penting dicatat jika hanya tiga orang dalam daftar buku ini hidup di masa lima abad sebelum Gutenberg sedangkan enam puluh tujuh hidup di masa lima abad sesudah wafatnya Gutenberg. Ini menunjukkan betapa penemuan Gutenberg amat berarti --bahkan bisa disebut suatu penemuan penting-- dalam kaitan penarikan pelatuk revolusi kemajuan jaman modern.

Alexander Graham Bell bahkan boleh saja tidak lahir ke dunia tetapi telepon tetap diketemukan pada saat yang sama dalam sejarah. Begitu juga bisa diambil contoh penemuan-penemuan lain, tanpa Gutenberg, penemuan alat cetak modern akan tertunda beberapa generasi, dan diukur dari hebatnya pengaruh yang ditimbulkannya, tak salah lagi Gutenberg dapat kehormatan tercantum dalam daftar urutan buku ini.

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978

  1. Nabi muhammad
  2. Isaac Newton
  3. Nabi isa
  4. Buddha
  5. Kong Hu Cu
  6. St. Paul
  7. Ts'ai Lun
  8. Johann Gutenberg
  9. Christopher Columbus
  10. Albert Einstein
  11. Karl Marx
  12. Louis Pasteur
  13. Galileo Galilei
  14. Aristoteles
  15. Lenin
  16. Nabi Musa
  17. Charles Darwin
  18. Shih Huang Ti
  19. Augustus Caesar
  20. Mao Tse-Tung
  21. Jengis Khan
  22. Euclid
  23. Martin Luther
  24. Nicolaus Copernicus
  25. James Watt
  26. Constantine Yang Agung
  27. George Washington
  28. Michael Faraday
  29. James Clerk Maxwell
  30. Orville Wright & Wilbur Wright
  31. Antone Laurent Lavoisier
  32. Sigmund Freud
  33. Alexander Yang Agung
  34. Napoleon Bonaparte
  35. Adolf Hitler
  36. William Shakespeare
  37. Adam Smith
  38. Thomas Edison
  39. Antony Van Leeuwenhoek
  40. Plato
  41. Guglielmo Marconi
  42. Ludwig Van Beethoven
  43. Werner Heisenberg
  44. Alexander Graham Bell
  45. Alexander Fleming
  46. Simon Bolivar
  47. Oliver Cromwell
  48. John Locke
  49. Michelangelo
  50. Pope Urban II
  51. Umar Ibn Al-Khattab
  52. Asoka
  53. St. Augustine
  54. Max Planck
  55. John Calvin
  56. William T.G.Morton
  57. William Harvey
  58. Antoine Henri Becquerel
  59. Gregor Mendel
  60. Joseph Lister
  61. Nikolaus August Otto
  62. Louis Daguerre
  63. Joseph Stalin
  64. Rene Descartes
  65. Julius Caesar
  66. Francisco Pizarro
  67. Hernando Cortes
  68. Ratu Isabella I
  69. William Sang Penakluk
  70. Thomas Jefferson
  71. Jean-Jacques Rousseau
  72. Edward Jenner
  73. Wilhelm Conrad Rontgen
  74. Johann Sebastian Bach
  75. Lao Tse
  76. Enrico Fermi
  77. Thomas Malthus
  78. Francis Bacon
  79. Voltaire
  80. John F. Kennedy
  81. Gregory Pincus
  82. Sui Wen Ti
  83. Mani
  84. Vasco Da Gama
  85. Charlemagne
  86. Cyrus Yang Agung
  87. Leonhard Euler
  88. Niccolo Machiavelli
  89. Zoroaster
  90. Menes
  91. Peter Yang Agung
  92. Meng-Tse (Mencius)
  93. John Dalton
  94. Homer
  95. Ratu Elizabeth I
  96. Justinian I
  97. Johannes Kepler
  98. Pablo Picasso
  99. Mahavira
  100. Neils Bohr

Tokoh-Tokoh Terhormat Yang Tertinggal

St. Thomas Aquinas
Archimedes
Charles Babbage
Khufu (Cheops)
Marie Curie
Benjamin Franklin
Mohandas Gandhi
Abraham Lincoln
Ferdinand Magellan
Leonardo Da Vinci