24 Februari 2013

Seratus Tokoh Paling Berpengaruh bag9

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah 
oleh Michael H. Hart

9. CHRISTOPHER COLUMBUS 1451-1506

CHRISTOPHER COLUMBUS
CHRISTOPHER COLUMBUS
Colombus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah. Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa. Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama.


Garis besar kisah Colombus bukan masalah baru. Dia dilahirkan di Genoa, Itali, tahun 1451. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan. Akhirnya Colombus yakin bukan mustahil menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di timur dengan cara berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis tekadnya. Tentu saja niat besar ini tidak bakal terlaksana tanpa biaya cukup. Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran untuk ekspedisi percobaannya.

Kapalnya melepas sauh pelabuhan Spanyol tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh pertama di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke barat. Sebuah pelayaran yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri dan kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung. Dan tanggal 2 Oktober 1492 bagaikan seutas sutera hijau daratan tampak di haluan.

Colombus kembali ke Spanyol bulan Maret berikutnya dari penjelajahan yang dahsyat itu disambut orang dengan penuh penghormatan. Sesudah itu dia melakukan serentetan pelayaran melintas Atlantik dengan harapan menjejakkan kaki di Cina dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus tetap bersiteguh pada pikirannya bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke Asia Timur jauh sebelum orang lain sadar.

Ratu Isabella menjanjikan Colombus jadi gubernur di pulau mana pun yang ditemuinya. Tetapi, selaku administrator dia betul-betul tidak becus sehingga dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang ke Spanyol dengan tangan terbelenggu. Tetapi, sesampainya di Spanyol dia dibebaskan hanya saja tak pernah diberi jabatan lagi. Kabar angin mengatakan Colombus mati dalam kemiskinan tanpa ada dana apa pun. Tatkala kematiannya di tahun 1506 --kabar lain lagi-- ada jugalah sedikit harta kekayaannya.
Kapal "Nina," "Pinta" dan "Santa Maria" berlayar menuju Dunia Baru
Kapal "Nina," "Pinta" dan "Santa Maria"
Jelas, pelayaran pertama Colombus merupakan perubahan revolusioner bagi sejarah Eropa, dan malahan punya pengaruh lebih besar bagi Benua Eropa. Anak-anak sekolah semua menghafal tahun 1492 merupakan tahun penting. Walau begitu masih ada banyak kemungkinan yang keberatan menempatkan nama Colombus dalam urutan daftar buku ini.

Salah satu keberatan adalah karena bukannya Colombus orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan bolehlah dipercaya beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.

Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa. Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa. Hanya beberapa tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di Dunia Baru dan penaklukan serta kolonisasi pun mulailah.

Seperti halnya tokoh-tokoh lain di dalam buku ini, Colombus mudah terkena gangguan pelbagai komentar seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andaikata Colombus tidak pernah hidup di dunia. Eropa abad ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut: dunia perdagangan berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada saat-saat menentukan sebelum Colombus.
"Pendaratan Columbus"oleh John Vanderlyn
"Pendaratan Columbus"oleh John Vanderlyn
Adalah mungkin sekali Amerika cepat atau lambat ditemukan oleh orang Eropa; bahkan mungkin sekali kalaulah ada penundaan, saatnya tidak begitu lama. Tetapi perkembangan berikutnya akan sangat jauh berbeda apabila Amerika ditemukan --katakanlah tahun 1510-- oleh ekspedisi orang Perancis atau Inggris dan bukannya tahun 1492 oleh Colombus. Dengan dalih apa pun memang nyatanya Colombuslah orang yang menemukan benua Amerika.

Kemungkinan keberatan ketiga adalah, bahkan sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang sudah maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah diungkapkan oleh filosof Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di tahun 1400-an. Sementara itu, Colombus sendiri tidak terkenal orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil melakukannya). Dia masyhur dalam hal penemuan Dunia Baru, yang baik orang Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak tahu menahu adanya benua Amerika.

Akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang menyebabkan dia menghadapi kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu Isabella karena Colombus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan tawar-menawar. Juga --walaupun tidak pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman sekarang-- dia memperlakukan orang-orang Indian dengan kekejaman yang sangat. Karena itu, daftar buku ini bukanlah terdiri dari orang-orang yang paling bijak bestari dalam sejarah, melainkan orang yang paling berpengaruh, dan dalam kerangka ukuran ini Colombus menempati urutan nyaris paling atas.

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978

  1. Nabi muhammad
  2. Isaac Newton
  3. Nabi isa
  4. Buddha
  5. Kong Hu Cu
  6. St. Paul
  7. Ts'ai Lun
  8. Johann Gutenberg
  9. Christopher Columbus
  10. Albert Einstein
  11. Karl Marx
  12. Louis Pasteur
  13. Galileo Galilei
  14. Aristoteles
  15. Lenin
  16. Nabi Musa
  17. Charles Darwin
  18. Shih Huang Ti
  19. Augustus Caesar
  20. Mao Tse-Tung
  21. Jengis Khan
  22. Euclid
  23. Martin Luther
  24. Nicolaus Copernicus
  25. James Watt
  26. Constantine Yang Agung
  27. George Washington
  28. Michael Faraday
  29. James Clerk Maxwell
  30. Orville Wright & Wilbur Wright
  31. Antone Laurent Lavoisier
  32. Sigmund Freud
  33. Alexander Yang Agung
  34. Napoleon Bonaparte
  35. Adolf Hitler
  36. William Shakespeare
  37. Adam Smith
  38. Thomas Edison
  39. Antony Van Leeuwenhoek
  40. Plato
  41. Guglielmo Marconi
  42. Ludwig Van Beethoven
  43. Werner Heisenberg
  44. Alexander Graham Bell
  45. Alexander Fleming
  46. Simon Bolivar
  47. Oliver Cromwell
  48. John Locke
  49. Michelangelo
  50. Pope Urban II
  51. Umar Ibn Al-Khattab
  52. Asoka
  53. St. Augustine
  54. Max Planck
  55. John Calvin
  56. William T.G.Morton
  57. William Harvey
  58. Antoine Henri Becquerel
  59. Gregor Mendel
  60. Joseph Lister
  61. Nikolaus August Otto
  62. Louis Daguerre
  63. Joseph Stalin
  64. Rene Descartes
  65. Julius Caesar
  66. Francisco Pizarro
  67. Hernando Cortes
  68. Ratu Isabella I
  69. William Sang Penakluk
  70. Thomas Jefferson
  71. Jean-Jacques Rousseau
  72. Edward Jenner
  73. Wilhelm Conrad Rontgen
  74. Johann Sebastian Bach
  75. Lao Tse
  76. Enrico Fermi
  77. Thomas Malthus
  78. Francis Bacon
  79. Voltaire
  80. John F. Kennedy
  81. Gregory Pincus
  82. Sui Wen Ti
  83. Mani
  84. Vasco Da Gama
  85. Charlemagne
  86. Cyrus Yang Agung
  87. Leonhard Euler
  88. Niccolo Machiavelli
  89. Zoroaster
  90. Menes
  91. Peter Yang Agung
  92. Meng-Tse (Mencius)
  93. John Dalton
  94. Homer
  95. Ratu Elizabeth I
  96. Justinian I
  97. Johannes Kepler
  98. Pablo Picasso
  99. Mahavira
  100. Neils Bohr

Tokoh-Tokoh Terhormat Yang Tertinggal

St. Thomas Aquinas
Archimedes
Charles Babbage
Khufu (Cheops)
Marie Curie
Benjamin Franklin
Mohandas Gandhi
Abraham Lincoln
Ferdinand Magellan
Leonardo Da Vinci